Wednesday, August 22, 2012

nice !

wimala, miss you

created by a new friend from Saudi.
big hug for you {}
thanks so much !

pas foto

foto bareng setelah sungkeman sama bapak ibuk :')







happy eid mubarak everybadeh !
mohon maaf atas segala kesalahan, baik yang sengaja maupun nggak sengaja telah menyakiti hati.
mohon maaf lahir dan batin yaa.

big hug from us {}


date : 19th August 2012
place : living room at beloved house
event : Eid Mubarak 1433 H
photographer : none (3 mp ff camera of samsung galaxy mini)
photo editor : me


Happy Eid Mubarak 1433 H

taqqablallahu minna wa minkum
shiyamana wa shiyamakum
wa ja'alna minal 'aidin wal faidzin

selamat hari raya Idul Fitri 1433 H,
minal aidin wal faidzin,
mohon maaf lahir dan batin.
mohon maaf atas segala kesalahan yaa.
semoga kita semua bisa kembali fitri,
bisa mendapat kemenangan yang sesungguhnya,
dan bertemu kembali dengan Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan,
amin :')




-19 Agustus 2012-

Saturday, August 18, 2012

jayalah Indonesiaku

sekali lagi dirgahayu Indonesiaku !
semoga aku, kami, pemuda-pemuda Indonesia,
bisa memberikan yang terbaik untukmu, Indonesiaku.
berusaha menjadi yang terbaik di bidang kami masing-masing,
untuk bisa menjadikanmu lebih lebih dan lebih baik
bahkan yang terbaik.

satu hal yang menjadi perhatianku adalah kesejahteraan rakyatmu, kesejahteraan kami.
satu hal yang begitu ingin dicapai.
namun entah kenapa, terasa begitu sulit dan pelik.

korupsi, pencurian dan tindak kriminal lain, bahkan kebijakan,
berujung pada satu hal, kesejahteraan rakyatmu.
entah itu tindakan yang dapat merampas kesejarhteraan rakyatmu, kesejahteraan kami.
atau tindak pemberontakan kami, rakyatmu,
untuk mendapat kesejahteraan yang tak kunjung menghampiri.

bagiku, kesejahteraan itu ada di sini, di dalam diri sendiri.

“. . . Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
(QS.At-Thalaq(65):2-3).

mari tanyakan pada diri sendiri.
mari bersama wujudkan kesejahteraan rakyat, dambaan itu,
dengan cara yang baik.
karena tercapainya kesejahteraan rakyat adalah keinginan semua,
maka mari usahakan bersama-sama.
ingat! dengan cara yang baik.

jayalah Indonesiaku !


i love Indonesia
Ik hou van Indonesië
Ich liebe Indonesien
J'aime l'Indonésie
Me encanta Indonesia
Ek is lief vir Indonesië


sejarah singkat kemerdekaan Indonesia



"Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka


Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita"

merdekaaa. . . !

17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik kita tercinta,
Republik Indonesia.
pada hari itu ditahun 1945, Indonesia berhasil bebas dari penjajahan dan
berhasil mengumandangkan kemerdekaan.
menyenangkan sekali bisa mempelajari sejarah Kemerdekaan Republik tercinta kita ini.
dan tahun ini, Indonesia berulang tahun yang ke 67,
tepatnya kemarin, 17 Agustus 2012.

upacara bendera, naskah proklamasi, paskibraka, lomba 17an
adalah beberapa hal yang menghiasi peringatan hari kemerdekaan ini.
upacara bendera (checked)
pembacaan naskah proklamasi (checked)
pengibaran bendera merah putih (checked)
lomba 17an ? ? ?

as you know, beberapa tahun terakhir, lomba 17an sudah mulai hilang,
terutama di desa dimana aku tinggal.
bagaimana di daerahmu?

as a matter of fact, dulu aku sering menjuarai lomba 17an lho #eaaa
lomba makan kerupuk, lomba memasukkan paku ke dalam botol, memindahkan belut,
memindahkan air, kepruk kendil, sepak bola terong dan masih banyak lagi yang lain.
atmosfer kompetisi begitu terasa saat itu.
haha dan menaaaaaaannnnggg !
suatu kenikmatan tersendiri.
di akhir acara nama kita dipanggil untuk menerima hadiah.
Horaaaaaaaaaaaayyy !

dan bicara soal sejarah,
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Jumat, 17 Agustus 1945 Tahun Masehi, 
atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang 
dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta 
di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. 


(skip aja skip :D)


Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana --yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.

Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "transfer of power". Bung Hatta, Subardjo, B.M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.

Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.[2] Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56[3] (sekarang Jl. Proklamasi no. 1).

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.


Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Isi Teks Proklamasi



Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta


Naskah baru setelah mengalami perubahan

Di dalam teks proklamasi terdapat beberapa perubahan yaitu terdapat pada:
Kata tempoh diubah menjadi tempo
Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama bangsa Indonesia
Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun '05
Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani kemudian menjadi otentik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta
Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.


(huh, selesai)




Thursday, August 16, 2012

Cinema 21

untuk kali gue harus bilang WOW !
movie movie movie ~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~
Cinta Suci Zahrana premier Rabu, 15 Agustus kemarin,
dan Perahu Kertas premier hari ini, Kamis, 16 Agustus 2012.
Search sinopsisnya yuk !

Cinta Suci Zahrana


Film ini mengisahkan seorang dosen perempuan berprestasi, bernama Dewi Zahrana.
biasa dipanggil Zahrana atau Rana.
Dia dosen arsirektur di Universitas Mangunkarsa, Semarang.
Semua jerih payah dan prestasi membanggakan Zahrana sedikitpun tidak membuat kedua orang tuanya bangga, terutama ayahnya.
Ayah Zahrana, Pak Munajat, menyampaikan bahwa ia tidak lagi membutuhkan sederetan piagam penghargaan internasional dari anak semata wayangnya.melainkan melihat Zahrana bersanding di pelaminan dan dapat segera menimang cucu.
Zahrana menghadapi masalah pelik, ketika seorang lelaki setengah baya bernama H.
Sukarman, M.Sc.
dekan Fakultas Teknik dan Arsitektur Universitas Mangunkarsa Semarang, yang tak lain adalah atasan Zahrana sendiri, datang untuk menyuntingnya.
Pak Karman berstatus duda, genit dan suka main perempuan.
Ternyata tak mudah bagi Zahrana menolaknya lamaran itu, meski dengan segala alasan keburukan yang dimiliki Pak Karman.
Terlebih lagi jika kedua orangtua Zahrana dijanjikan akan dihajikan oleh Pak Karman bila pernikahan itu jadi dilangsungkan.
Tetapi Zahrana tegas bersikap.
Meskipun ia sudah dianggap perawan tua, tidak berarti asal menikah.
Cacat moral Pak Karman membuatnya menolak lamaran atasannya itu.
Penolakan lamaran itu ternyata berbuntut panjang.
Penolakan Zahrana dan keluarnya Zahrana dari Universitas Mangunkarsa membuat sakit Pak Munajat semakin parah.
Sampai suatu hari, Lina, teman Zahrana mengajak Zahrana untuk meminta bantuan pada Kyai Amir Shadiq, Pengasuh Pesantren.
Oleh Sang Kyai Zahrana dijodohkan dengan pemuda penjual kerupuk yang shalih bernama Rahmad.
Zahrana menerima Rahmad walaupun latar belakang pendidikannya jauh lebih rendah dari Zahrana.
Tetapi saat akad nikah sudah di depan mata, Rahmad meninggal secara tragis.
Bagaimanakah akhir cerita Zahrana? Apakah Zahrana berhasil bangkit dari guncangan jiwanya? Apakah ia akhirnya akan menemukan jodohnya? Siapakah dia? Bagaimanakah akhir kisah perempuan berprestasi yang terlambat menikah bernama Zahrana ini ?

Perahu Kertas


Perahu Kertas mengisahkan pasang surut hubungan dua anak manusia, yaitu Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken).
Kisah bermula ketika mereka berdua kuliah di Bandung.
Kugy, yang bercita-cita ingin menjadi penulis dongeng, kuliah di Fakultas Sastra.
Ia punya kebiasaaan unik, yaitu suka membuat perahu kertas yang kemudian dilarungkannya di sungai.
Keenan, pelukis muda berbakat, dipaksa untuk kuliah di Fakultas Ekonomi oleh ayahnya.
Bersama dengan sahabat Kugy sejak kecil, Noni (Sylvia Fully R), serta pacar Noni, yakni Eko (Fauzan Smith), yang juga adalah sepupu Keenan, mereka berempat menjadi geng kompak.
Dari yang semula saling mengagumi, Kugy dan Keenan diam- diam saling jatuh cinta.
Tapi berbagai hal menghalangi mereka.
Tak hanya itu, persahabatan Kugy dan Noni pecah ketika Kugy, demi menjaga hatinya, tak datang pada pesta ulang tahun Noni yang diadakan di rumah Wanda.
Keenan akhirnya pergi ke rumah Pak Wayan (Tyo Pakusadewo), seorang pelukis teman lama Lena, sekaligus mentor Keenan melukis.
Dalam suasana hati yang gundah, kreatifitas melukis Keenan buntu.
Luhde (Elyzia Mulachela), keponakan Pak Wayan, berhasil mengembalikan semangat Keenan.
Seorang kolektor langganan galeri Wayan bernama Remi (Reza Rahadian) menjadi pembeli pertama.
Ingin cepat meninggalkan Bandung dan lingkungan lamanya, Kugy berjuang untuk lulus cepat.
Begitu lulus sidang, kakak Kugy yang bernama Karel (Ben Kasyafani) membantu agar Kugy magang di biro iklan bernama AdVocaDo milik temannya, yaitu Remi.
Prestasi kerja Kugy cemerlang, dan menarik perhatian Remi.


sudah merencanakan untuk nonton?
atau malah sudah nonton?
i am not watch them yet 

happy watching all 



60 days ago

Yes, June 17th 2012 is same along with 27 Rajab 1433 H.
That was Isra' Mi'raj.
That morning, some of my friends and i was going to 'Pengajian Akbar Ikadi'
and of course the topic of the speech is about Isra' Mi'raj.
i just had time to write it on twitter.
i will show you my tweet, check this out !

Say good morning to all at the first



And this is about Isra' Mi'raj


Subhanallah. .










that's a little note which is delivered by H. Muhammad Shaleh Drehem, Lc.,
the principle of Ikadi East Java. May be useful.




yes yes yes, we should keep our prayer to GOD.
this is what makes us different and so special.
Bismillah. .



Wednesday, August 15, 2012

at La costa with 6 others

a day after i arrived home,
i am going to breakfasting with my junior high school's mate.
how happy i am !
once a year to meet them completely.
yeyeye lalala yeyeye lalala

left to right: ella, cindy, uchik, hela, anisa, me and arum

the photos taken by mbaknya :)





nice to meet you all

See you later. Love and miss you all darla *bighug*


farewell

Selamat belajar.
Semoga kami bisa meraih sukses sepertimu.
Terimakasih atas segala hal yang begitu berharga,
dan sampai jumpa esok, (mungkin) dua tahun lagi,
(harus) di saat kita telah mencapai sukses kita masing-masing.
Kami akan sangat merindukanmu,
Bapak Antonius Nugraha Widhi Pratama dan Ibu Ika Puspita Dewi.



-Jumat, 10 Agustus 2012-

terimakasih Bapak, selamat berbuka



Berpenampilan sangat sederhana, dengan kaos, celana pendek,
sepatu dan sebuah topi terpasang erat di atas kepala.
Berpamitan kepada anak istrimu dipagi yang masih gelap,
dengan harapan akan hadir senyuman dikala kau pulang.

Kau, tak pernah lelah mengayuh pedalmu.
Kesana kemari mencari mereka yang bersedia kau antar.
Teriknya matahari, derasnya hujan, tak menjadi penghalang.

Ragamu begitu kuat.
Topi melindungimu dari panasnya terik matahari.
Jas hujan telah kau siapkan untuk air yang turun dari langit.
Handuk kecil indah menyandar di lehermu untuk mengusap peluhmu yang mengalir.

Kau, telah ajarkan aku banyak hal.
Sabar dalam menghadapi kesulitan.
Kerja keras untuk menggapai impian.
Tak mengeluh ketika datang ketidaknyamanan, dan
bersyukur untuk setiap nikmat dari Tuhan.

Terimakasih telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Tetaplah menjadi kebanggaan bagi istri dan anak-anakmu,
yang sedang menanti kepulanganmu di rumah.
Hati-hati di jalan. Utamakan keselamatan.



-Senin, 6 Agustus 2012-

Selamat berbuka puasa Bapak :)